Mengenal Para Pahlawan dari Tanah Karo dan Perjuangan Hebat Mereka

Profil1271 Dilihat

KARO – Tanah Karo adalah salah satu wilayah yang terletak di Provinsi Sumatera Utara. Tempat ini memiliki iklim yang sejuk dan asri. Maka, tidak heran jika Tanah Karo menjadi salah satu penghasil buah dan sayur yang hasilnya bisa dijual hingga ke luar negeri.

Selain itu Tanah Karo juga telah banyak melahirkan pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Meskipun terlahir di desa namun tidak membatasi mereka dalam membela tanah air dan mengusir para penjajah dari bumi Indonesia.

Pada momen ini mari bersama-sama kita mengenang dan meneladani jasa mereka yang telah gugur di medan perang demi meraih maupun mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Dikutip dari detik.com, artikel kali ini akan membahas tentang para pahlawan yang berasal dari Tanah Karo. Untuk kamu yang belum mengetahui mereka, yuk simak artikel ini, ya.

1. Djamin Ginting
Dilansir dari situs resmi Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia, Letjen TNI AD Djamin Ginting lahir pada 12 Januari 1921 di Desa Suka, Kabanjahe, Tanah Karo, Sumatera Utara. Sewaktu pendudukan Jepang, Djamin Ginting mengikuti pendidikan calon perwira Gyugun di Siborong-Borong sampai ia menjadi perwira Gyugun. Setelah Jepang kalah perang, ia bergabung dengan Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dibentuk oleh pemerintah Republik Indonesia.

Berbagai keberhasilan diraih oleh Djamin Ginting dalam karirnya, ia berjasa dalam mendamaikan pertikaian antara laskar perjuangan di Sumatera Timur. Selanjutnya ia memimpin perlawanan terhadap serangan agresi pertama Belanda. Selain itu ia juga berhasil melakukan pengawalan perjalanan Wakil Presiden Mohammad Hatta dari Berastagi ke Bukit Tinggi, yang mana sewaktu itu rute Berastagi ke Bukit Tinggi dikuasai oleh Belanda.

Karier militer Djamin Ginting meningkat karena diangkat menjadi Komandan Resimen II Sumatera Timur. Pasukannya juga ikut dalam operasi penumpasan pemberontak Tentara Islam Indonesia. Ia juga diangkat menjadi Kepala Staf Tentara Teritorium I Bukit Barisan yang berpusat di Medan. Jabatan terakhirnya adalah Duta Besar Berkuasa Penuh Republik Indonesia di Kanada. Djamin Ginting meninggal dunia pada 23 Oktober 1974 di Ottawa, Kanada dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

Berdasarkan Keppres No.115/TK/Tahun 2014, Tanggal 6 November 2014, Djamin Ginting telah dinobatkan sebagai pahlawan nasional. Berkat jasa dan perjuangannya dahulu namanya diabadikan di jalan yang menghubungkan Kota Medan dengan tanah kelahirannya Tanah Karo.

2. Kiras Bangun
Dilansir dari buku Pintar Mengenal Pahlawan Indonesia karya Suryadi Pratama, Kiras Bangun adalah seorang putra karo, Sumatera Utara. Meskipun penampilannya sederhana, namun ia tumbuh menjadi orang yang tegas, berwibawa, dan memiliki tutur kata yang baik. Ia dijuluki sebagai Garamata yang berarti mata merah. Kiras Bangun terkenal akan kedekatannya dengan keluarga dan juga kerabatnya, karena sejak muda ia kerap memegang prinsip untuk memelihara norma budaya Karo dengan baik.

Perjuangannya melawan penjajah dimulai pada tahun 1870 ketika Belanda telah menduduki Sumatera. Belanda yang ingin memperluas kekuasaannya hingga Tanah Karo, terhalang oleh Kiras Bangun. Segala cara dilakukan oleh Belanda agar bisa mencapai Karo. Pada tahun 1901 Belanda mengirimkan utusan untuk menawarkan uang, jabatan, dan senjata agar Kiras Bangun mau bekerja sama. Namun tawaran tersebut ditolak keras. Lagi-lagi di tahun 1902 Belanda kembali mengirimkan Guillaume, seorang pendeta Belanda untuk menawarkan kerja sama. Namun pendeta tersebut diusir dari Tanah Karo.

Kehabisan kesabaran akhirnya Belanda melancarkan operasi militer di Tanah karo. Namun usaha Belanda tetap gagal karena gigih dan teguhnya hati Kiras Bangun dalam melindungi Tanah Karo. Belanda yang tidak mudah menyerah kembali menyerang Tanah karo dengan menambah jumlah pasukannya. Serangan Belanda kali ini berhasil dan menyebabkan Pasukan Kiras Bangun terdesak.

Pada akhirnya Kiras Bangun ditangkap dan diasingkan. Ia wafat pada tanggal 27 November 1942 di Batu Karang di usia 90 tahun. Berdasarkan surat keputusan Presiden No.082/TK/2005.

Nah itu dia pahlawan yang berasal dari Tanah Karo, Sumatera Utara. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan pengetahuanmu, ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *